Aku di ruang (tak terduga) ini

Sore ini aku berada di ruang petak nan kecil. Dengan jarak atap dan lantai yang tak ideal. Ruang ini juga tanpa jendela, hanya ada jaring-jaring lubang angin. Ada empat kipas angin disini, ntah kapan kiranya terakhir kali debu-debu di tubuhnya disisiri.

Ku lihat ke depan, tak ada teman budhiyono di samping kanannya. Kemana ya kira2? Apa ada yang belum mengumpulkan tugas prakarya? 😀

Ya, Di ruang inilah anak-anak bangsa ini dicetak. Miris?
Ya boleh saja. Tapi bagiku, sudah teramat bosan mengasihani negeri ini. Toh tak terhitung juga jumlahnya generasi bangsa yg tercetak dari kelas-kelas seperti ini, bahkan tak bersemen, tak beratap. Hebatnya mereka melambung lebih tinggi.
“the Power of kepepet”, itulah barangkali rahasianya…

Surabaya, di satu kelas sekolah dasar (unpredictable moment), sepertinya bakal ada tokoh besar dari ruang ini (Who know’s?), 13 Oktober 2011

Pelengkap Safar

Dulu, ketika usiaku msh sepantaran anak SMP, keluargaku prnh dikunjungi kakak saudara yg status’y saat itu masih sebagai Mahasiswa FK.

Ia bercerita pada ibu, kalau ia dan teman-temannya berlibur mengitari sebagian pulau jawa sebelum co-ass.

Ada ap dg co-ass? Kenapa hrs liburan dulu sblm’y?

Kakak itupun melanjutkan, bahwa co-ass dg full time plus intime-nya akan menuntut selaksa waktu tercurah padanya.

Dg imajinasi plus sifat “ngikut2’y” remaja tanggung, aku pun teringat bersit hati kala itu, “nanti aku jg jalan2 dulu ah.”
Terbersit saja, tanpa bermimpi untk jd mahasiswa kedokteran dulu, kemudian baru jalan2.. 🙂

Waktu pun berlalu..

Bersit itu tak-lah terlampau mengacauku, ia hanya terekam di alam bawah sadar tanpa ada desak-desakan heboh untuk diwujudkan!

Masuk ke-semester 7, dg segala ragam deadline-nya. Mulai dari ujian yg hrs dilewati tiap 2 minggu sekali, penilitian dg sample yang langka, hingga hrs senyam-senyum (nyenengin hati) bolak-balik USU-Adam Malik. Belum lg amanah-amanah yg MESTI direbeskan. Nah, kesemua itu mmbuatku tak kuasa mengungkit2 lagi bersit-bersit itu.

Hmm..
Tp Allah punya cerita lain ternyata..
Bersit kala itu barangkali adalah sejumput doa. Dan bagi Allah taklah berat untuk mengabulkan’y, meski ada jeda bertahun-tahun di antara bersit dan pengabulannya, tp Allah tak mungkin lupa..

Itulah barangkali yg dikata-kata orang, bahwa ini semua telah tertulis di Lauh-lauh-Nya. Tinta telah mengering.

“Timur Jawa”
Ternyata tempat ini yang kan menjadi mimpi masa kecilku. (Insya Allah).
“Surabaya”
Bukan traveling sebenarnya, hanya mengikuti National Medical Challenge saja,perwakilan FK-USU. Tp tak sulit bukan kalau menyertakan “mimpi kecil” dalam perjalanan ini? Ternyata aku bisa liburan jg sebelum co-ass!!!

Bersama seorang ukhti yg biasanya aku menderu sepeda motor menuju Adam Malik bersamanya. Perjalanan memungut hikmah di jalanan berdebu.
Tapi lihatlah hari ini,
Allah ingin menghibur kita dg awan-awan-Nya, untk sejenak memercayakan kemurahan-Nya pd penilitian kita..

Ibu, ayah, adek.. Sorry yaah.. Kakak duluan melengkapi safar kita mengelilingi pulau Jawa, mudah2an ada waktu untk kita ber-safar bersama lagi!!

-bilik juang, 111011-